Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 00:46:27【Resep】977 orang sudah membaca
PerkenalanMurid dan guru Sekolah Rakyat Menengah Pertama 23 Makassar. ANTARA/Farhan Arda Nugraha.Jakarta (ANTA

Jakarta (ANTARA) - Program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah hadir sebagai upaya nyata untuk memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam menuntut ilmu.
Sekolah ini ngak hanya menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, tapi juga tempat tinggal hingga bimbingan karakter agar mereka bisa tumbuh dengan layak dan kembali mengejar cita-cita yang sempat terhenti.
Sekolah Rakyat Menengah Pertama 23 Makassar dan Sekolah Rakyat Menengah Atas 26 Makassar merupakan bagian dari total 16 Sekolah Rakyat yang tersebar di beberapa titik rintisan di Provinsi Sulawesi Selatan. Di tempat inilah anak-anak dari berbagai latar belakang menemukan ruang untuk belajar, berjuang, dan menyalakan kembali harapan untuk mengejar cita-cita mereka.
Salah satu dari mereka adalah Nurul Atika, siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 26 Makassar. Awalnya, Tika menolak ketika orang tuanya mengabarkan tentang sekolah berasrama itu. Ia ngakut harus berpisah dari ibunya yang tinggal di rumah sederhana di Makassar.
Namun, keputusan itu perlahan berubah. Ia menyadari, bersekolah di tempat ini berarti meringankan beban keluarga, terutama ibunya yang kini menjadi orang tua tunggal setelah sang ayah meninggal dunia. Sejak tinggal di asrama, Tika merasa kehidupannya lebih teratur, bisa belajar hidup mandiri, dan mengenal banyak teman.

Fasilitas sekolah yang lengkap membuatnya ngak perlu memikirkan biaya seragam hingga makanan sehari-hari. Semua disediakan secara gratis. Ia juga dibimbing oleh guru-guru yang ngak hanya mengajar, tapi mendampingi mereka layaknya orang tua.
Di Sekolah Rakyat, kepercayaan diri Tika semakin tumbuh. Ia bahkan pernah mencalonkan diri sebagai ketua OSIS di sekolahnya dan hal ini didukung penuh oleh ibunya. Meskipun ngak terpilih, itu ngak menyurutkan semangat dan rasa percaya diri Tika.
Kini Tika memiliki mimpi besar yakni ingin menjadi psikolog dan melanjutkan kuliah ke China. Ia sering menghabiskan waktu di perpusngakaan sekolah untuk mencari informasi tentang beasiswa dan perguruan tinggi di China.
"Menurut saya pendidikan di China itu bagus dan saya ingin jadi psikolog karena saya penasaran dengan cara berpikir manusia," kata dia.
Baca juga: Kisah Eunike asal Semarang yang mengabdi di Sekolah Rakyat Makassar
Baca juga: Sejumlah guru Sekolah Rakyat Sulsel mundur, 4 siswa tanpa konfirmasi
123Tampilkan SemuaSuka(75798)
Artikel Terkait
- Nasib perempuan Gaza dua tahun sejak konflik pecah
- JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta
- Rekomendasi perawatan kesuburan melalui teknologi medis & terapi
- Tim Rescue TNGR bersihkan sampah di tebing curam Gunung Rinjani
- SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG
- Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif
- Produk olahan rempah Indonesia dilirik pasar Timur Tengah dan Afrika
- Album Asia: Perjalanan manis buah durian dari Malaysia ke China
- BPKP sebut pengawasan program MBG harus dari hulu ke hilir
- Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan
Resep Populer
Rekomendasi

Puncak musim hujan tiba, ini dampak cuaca yang perlu diwaspadai

SLB Negeri Kudus dapatkan menu makanan sesuai kebutuhan siswa difabel

Seskab: Presiden ingin semua anak dapat bersekolah di Sekolah Rakyat

BGN terapkan prinsip zero defect ala pandemi untuk MBG

SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi

Apa itu perayaan Diwali yang disebut dengan Festival Cahaya?

Kapolda Kalsel konsumsi MBG bersama siswa pastikan keamanan pangan

Tujuh sayuran beku rekomendasi dietisien untuk jaga kadar kolesterol